Jadi mahasiswa? Wuih, kayaknya impian banyak anak muda di negeri ini. Kalo ditanya mau kuliah? So pasti jawabnya pengeeeen! Siapa yang nggak mau kuliah? Siapa yang nggak mau jadi mahasiswa.
Soalnya jadi mahasiswa itu cap intelek, pinter, cerdas, en keren. Apalagi liat aksi reformasi tahun ‘98 lalu, penggeraknya kan mahasiswa (bukan aki-aki atau kaum waria!). Pokoke, mahasiswa itu dianggap makhluk yang istimewa en pahlawan, khususnya di Indonesia.
Tapi sori aja, sekarang-sekarang mahasiswa itu lagi jadi buah bibir (tapi bukan sariawan, lho!) . Bahan omongan yang jelek di masyarakat. Itu karena mereka lagi ngaktifin ‘ekskul’ alternatif; tawuran! Bulan lalu aja ada tawuran yang melibatkan dua kampus swasta di Jakarta, UKI vs YAI. Keduanya udah sohor musuh bebuyutan, jadi rutin tawuran (rutin? Kayak jadwal ngaji aja deh ah!). Yang serem ketika polisi ngegeledah salah satu kampus pelaku tawuran, ditemukan bom molotov dan narkoba. Waduh buat praktik mata kuliah apa, ya? Untung aja nggak jadi gank Kapak Merah.
Di awal bulan ini, tawuran terjadi di Makassar. Seorang korban terkapar kritis nasibnya akibat tawuran. Sama seperti di Jakarta, di Makassar juga ada beberapa kampus yang udah lama ngembangin ekskul tawuran.
Tawuran itu terjadi bukan hanya ngelawan anak-anak yang beda kampus. Tapi dengan yang sekampus juga jadi. Ibarat main bola, dalam tawuran juga berlaku partai derby – ngelawan klub satu kota—nah, yang ini berantem sama mahasiswa satu kampus. Gilee man!
Mahasiswa juga nggak cuma melayani tawuran antarmahasiswa. Anak-anak UKI Di Jakarta, juga pernah tawuran ngelawan anak-anak SMA. Pokoke, selama urusannya tawuran, siapa aja juga dilayani. Ikan bawal dalam kuali, ente jual ane beli.sumber :http://www.dudung.net/buletin-gaul-islam/mahasiswa-kok-tawuran-malu-deeeh.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar